A.C. Milan
Nama lengkap | Associazione Calcio Milan 1899 S.p.A | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | Rossoneri (Merah-Hitam) Il Diavolo Rosso (Setan Merah) Casciavit (Obeng) | |||
Didirikan | 16 Desember 1899 | |||
Stadion | San Siro, Milan, Italia (Kapasitas: 82.955) | |||
Pemilik | Silvio Berlusconi | |||
Presiden | Mengalami kelowongan (Pelaksana harian diserahkan kepada Adriano Galliani)[1] | |||
Manajer | Massimiliano Allegri | |||
Liga | Seri A | |||
2010-2011 | Seri A, (1) | |||
Klub ini didirikan pada tahun 1899 dengan nama Klub Kriket dan Sepak bola Milan (Milan Cricket and Football Club) oleh Alfred Edwards, seorang ekspatriat Inggris[2]. Sebagai penghormatan terhadap asal-usulnya, Milan tetap menggunakan ejaan bahasa Inggris nama kotanya (Milan) daripada menggunakan ejaan bahasa Italia Milano.
Sejarah (1899 hingga kini)
Awal masa terbentuk
“ | Saremo una squadra di diavoli. I nostri colori saranno il rosso come il fuoco e il nero come la paura che incuteremo agli avversari! | ” |
—Herbert Kilpin |
Masa GreNoLi
Pada dekade 50-an, Milan ditakuti di bidang sepak bola dunia karena mempunyai trio GreNoLi , yang terdiri atas Gunnar Gren , Gunnar Nordahl , dan Nils Liedholm .Ketiganya merupakan pemain asal Swedia. Gren dan Nordahl beroperasi di sektor depan sebagai striker, sementara Liedholm mendukung serangan sebagai penyerang bayangan (playmaker). Tim di masa ini juga dihuni oleh sekelompok pemain-pemain berkualitas pada masanya, seperti Lorenzo Buffon, Cesare Maldini, dan Carlo Annovazzi. Kemenangan tersukses AC Milan oleh Juventus tercipta 5 Februari 1950, dengan skor 7-1, dan Gunnar Nordahl mencetak hat-trick.Era Nereo Rocco
Milan kembali memenangi musim 1961/1962. Pelatihnya saat itu adalah Nereo Rocco, pelatih sepak bola yang inovatif, yang dikenal sebagai penemu taktik catenaccio (pertahanan gerendel/berlapis). Di dalam tim termasuk Gianni Rivera dan José Altafini yang keduanya masih muda. Musim berikutnya, dengan gol Altafini, Milan memenangkan Piala Eropa pertama mereka (kemudian dikenal sebagai Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Benfica 2-1. Ini juga merupakan pertama kalinya sebuah tim Italia memenangkan Piala Eropa.Meskipun begitu, selama tahun 1960-an piala kemenangan Milan mulai menyusut , terutama karena perlawanan berat dari Inter yang dilatih Helenio Herrera. Scudetto berikutnya tiba hanya di 1967/1968, berkat gol Pierino Prati, topskor Seri A di musim itu, Piala Winners berhasil direbut ketika mengalahkan Hamburger SV, dan juga berkat dua gol dari Kurt Hamrin. Musim selanjutnya AC Milan memenangkan Piala Eropa kedua (4-1 untuk AFC Ajax), dan pada 1969 memenangkan Piala Interkontinental pertama, setelah mengalahkan Estudiantes de La Plata dari Argentina dalam dua leg dramatis (3-0, 1-2).
Scudetto kesepuluh dan Seri B
Di tahun 1970, Milan merebut tiga gelar Coppa Italia dan gelar Piala Winners kedua; namun, tujuan utama Milan adalah scudetto kesepuluh, yang berarti mendapatkan "bintang" untuk tim (di Italia,setiap tim yang meraih 10 gelar liga mendapat bintang yang disemat di bajunya). Di 1972 mereka meraih semifinal Piala UEFA, kalah dari pemenang sesungguhnya, Tottenham Hotspur. Musim 1972/1973 mereka hampir memenangkan scudetto kesepulh, namun gagal karena hasil kalah menyakitkan dari Hellas Verona F.C. di pertandingan terakhir musim. AC Milan menunggu sampai musim 1978/1979 untuk meraih scudetto kesepuluh mereka, yang dipimpin oleh Gianni Rivera, yang pensiun dari dunia sepak bola setelah membawa timnya meraih kemenangan tersebut.Namun, hasil terburuk datang kepada "Rossoneri": setelah memenangkan musim 1979/1980, Milan didegradasi ke Seri B oleh F.I.G.C, bersama S.S. Lazio, karena terlibat skandal perjudian Totonero 1980. Di 1980/1981, Milan dengan mudah menjuarai Seri B, dan kembali ke Seri A, di mana penyakit tersebut terulang di musim 1981/1982, Milan terdegradasi kembali.
The Dream Team
Kedatangan Berlusconi
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.Era Sacchi
Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucureşti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah:Kiper : Giovanni Galli
Bek : Mauro Tassotti -- Alessandro Costacurta -- Franco Baresi -- Paolo Maldini
Gelandang : Angelo Colombo -- Frank Rijkaard -- Carlo Ancelotti -- Roberto Donadoni
Penyerang : Ruud Gullit -- Marco van Basten
Era Capello
Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desailly, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan. Pada saat dilatih Capello ini, Milan pernah singgah ke Indonesia dalam rangka tur musiman dan melawan klub lokal Persib Bandung. Pertandingan yang dimulai di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tanggal 4 Juni 1994 itu dimenangkan Milan dengan skor telak 8-0. Gol kemenangan Milan dicetak oleh Dejan Savićević ('17)('18), Gianluigi Lentini ('26), Paolo Baldieri ('27)('48)('58), Christian Antigori ('68), dan Stefano Desideri ('78).Masa masa sulit (Tabarez ke Terim)
- 1996-1997
- 1997-1998
- 1998-1999
- 1999-2000
- 2000-2001
- 2001-2002
Era Ancelotti
Terim digantikan oleh Carlo Ancelotti, meskipun rumor bahwa Franco Baresi akan menjadi manajer baru. Terlepas dari masalah cedera pemain belakang Paolo Maldini, Ancelotti berhasil dan mengakhiri musim 2001-02 dalam peringkat empat, tempat terakhir untuk di Liga Champions. Starting XI pada saat itu adalah Christian Abbiati; Cosmin Contra, Alessandro Costacurta, Martin Laursen, Kakha Kaladze, Gennaro Gattuso, Demetrio Albertini, Serginho; Manuel Rui Costa; Andriy Shevchenko, Filippo Inzaghi. Ancelotti membawa Milan meraih gelar juara Liga Champions pada musim 2002/2003 ketika mengalahkan Juventus lewat drama adu penalti di Manchester, Inggris. Milan terakhir kali meraih gelar prestisus dengan merebut juara Liga Italia pada musim kompetisi 2003/2004 sekaligus menempatkan penyerang Andriy Shevchenko sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia, maka rossoneri-pun semakin ditakuti.Pasang surut 2006-2008
Pada musim kompetisi Liga Italia Seri A 2006/2007, Milan terkait dengan skandal calciopoli yang mengakibatkan klub tersebut harus memulai kompetisi dengan pengurangan 8 poin. Meskipun begitu, publik Italia tetap berbangga karena di tengah rusaknya citra sepak bola Italia akibat calciopoli, Milan berhasil menjuarai kompetisi sepak bola yang paling bergengsi di dunia, Liga Champions. Hasil itu didapat setelah Milan menaklukkan Liverpool 2-1 lewat dua gol Filippo Inzaghi. Gelar inipun menuntaskan dendam Milan yang kalah adu penalti dengan Liverpool dua tahun silam. Gelar pencetak gol terbanyakpun disabet pemain jenius Milan, Kaká dengan torehan 10 gol. Pada pertengahan musim, Milan mendatangkan mantan pemain terbaik dunia, Ronaldo dari Real Madrid untuk memperkuat armada penyerang mereka setelah penyerang muda Marco Borriello dihukum karena terbukti doping. Musim 2007/2008, Milan terpaksa bermain di kompetisi Piala UEFA setelah hanya berhasil menduduki peringkat ke-5 dibawah Fiorentina dengan selisih 2 poin. Dalam pertandingan Serie A yang terakhir, Milan menang 4-1 atas Udinese, tapi di saat bersamaan, Fiorentina juga menang atas Torino dengan skor 1-0 yang akhirnya posisi kedua tim tak ada perubahan. Untuk memperbaiki performa di musim berikut (2008/2009), Milan membeli sejumlah pemain baru, di antaranya Mathieu Flamini dari Arsenal, serta Gianluca Zambrotta dan Ronaldinho yang keduanya berasal dari Barcelona. Pada transfer paruh musim 2008/2009, Milan mendatangkan David Beckham dengan status pinjaman dari klub sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy.Pasca-Ancelotti
Era Leonardo
Pada akhir musim 2008/2009,Milan menempati peringkat ke-3 klasemen liga Serie A, dua peringkat di bawah rival sekota, Internazionale yang meraih scudetto dan di bawah Juventus. Untuk memperbaiki hasil yang kurang memuaskan ini, Milan mendatangkan pelatih muda yang sekaligus mantan pemain Milan era 90-an, Leonardo untuk menggantikan pelatih Milan sebelumnya, Ancelotti yang "hijrah ke London", tepatnya klub Chelsea F.C.. Milan juga terpaksa melepas beberapa pemainnya, antara lain:- Kaka, pindah ke Real Madrid .Nilai transfernya ± 67 juta Euro
- Paolo Maldini, bek legendaris Milan ini memutuskan untuk pensiun
- Yoann Gourcuff, memutuskan untuk tetap di Bordeaux.
Musim 2009/2010 diawali Milan dengan hasil yang tidak memuaskan. Bermula ketika Milan meraih hasil imbang 2-2 melawan Los Angeles Galaxy, seterusnya, Milan terus menuai hasil negatif. Milan terperosok di ajang World Football Challange 2009. Di ajang Audi Cup, Milan juga kalah oleh Bayern Munich dengan skor 1-4. Bahkan, ketika menghadapi derby 30 Agustus 2009 melawan Internazionale di San Siro, Milan kalah memalukan dengan skor 0-4, sekaligus memecahkan rekor kemenangan terbesar Inter di San Siro.
Pertengahan Oktober 2009, penilaian berbagai pihak tentang kinerja Leonardo sebagai pelatih yang tadinya berada di titik terendah akibat serentetan performa buruk, mulai terdongkrak dengan berhasilnya Leonardo memimpin Milan mengalahkan AS Roma 2-1 di San Siro[3]. Setelah kemenangan itu, Milan juga menuai hasil positif di Stadion Santiago Bernabéu dengan kemenangan dramatis atas Real Madrid 3-2[4]. Dan setelah itu, Milan kembali menuai kemenangan atas Chievo Verona di Stadio Marc'Antonio Bentegodi, kandang Chievo, skor 2-1 untuk kemenangan AC Milan. Pada 1 November 2009, Milan mengalahkan Parma F.C. di San Siro 2-0[5] sekaligus mengantarkan Milan ke peringkat 4 klasemen sementara (Zona masuk Liga Champions terakhir). Pada 19 November 2009, kekalahan 0-2 Juventus F.C. dari Cagliari membuat Milan berada di posisi runner-up di bawah Internazionale; karena, beberapa jam setelah kekalahan Juventus, Milan memenangkan pertandingannya dengan Catania, 2-0[6].
Memasuki bagian akhir musim Serie A April 2010, Milan yang tengah berada di peringkat ketiga dan hanya selisih 4 poin dari peringkat pertama kelasemen AS Roma, dan hanya berjarak 1 poin dengan peringkat kedua Inter Milan. Namun pada akhirnya Milan harus takluk dua kali berturut-turut dari Sampdoria 2-1, dan dari Palermo dengan skor 3-1. Dengan kekalahan tersebut, impian Milan untuk meraih gelar musim ini pupus. Pada pertandingan di giornata terakhir Seri A 2009/2010 antara Milan melawan Juventus, Leonardo memimpin Milan mengalahkan Juventus 3-0 di San Siro[7], sekaligus memberi kontribusi terakhirnya bagi rossoneri, dan mengumumkan bahwa ia akan berhenti melatih Milan untuk musim depan.[8] Sejak mundurnya Leonardo, banyak spekulasi yang berpendapat mengenai pelatih baru Milan, tetapi pada 25 Juni 2010, secara mengejutkan pihak Milan mengumumkan untuk memilih Massimiliano Allegri sebagai pelatih baru Milan.[9]
Era Allegri, Scudetto ke-18
Musim 2010/2011, Milan dipimpin oleh Massimiliano Allegri, dengan berbagai pembaruan mulai dari sponsor (bwin.com digantikan Emirates), hingga lini pemain. Di akhir bursa transfer, secara mengejutkan Milan memboyong Zlatan Ibrahimovic dari F.C. Barcelona (dengan opsi pinjaman dan pembelian 24 juta Euro di akhir musim), dan Robinho dari Manchester City. Awal musim, Milan dikejutkan dengan kekalahan 0-2 dari tim promosi A.C. Cesena, meski dalam pertandingan tersebut baik Ibrahimovic maupun Robinho memulai debutnya. Pada pertandingan derby tanggal 14 November 2010, Milan mengalahkan Internazionale di Giuseppe Meazza dengan gol tunggal penalti Ibrahimovic. Pada transfer paruh musim, Milan memboyong sejumlah pemain anyar seperti Antonio Cassano dari U.C. Sampdoria, Mark van Bommel dari Bayern Munich, dan Nicola Legrottaglie dari Juventus F.C.. Di ajang Liga Champions, Milan yang berhasil menembus babak penyisihan grup dipermalukan Tottenham Hotspur dengan skor 0-1 di San Siro. 13 Maret 2011, Milan mengalami hasil seri 1-1 dengan penghuni dasar klasemen A.S. Bari, minggu berikutnya 19 Maret, Milan dipermalukan U.S. Città di Palermo 0-1 di Stadion Renzo Barbera. Kekalahan tersebut membuat jarak poin dengan posisi 2 Internazionale berkurang menjadi 2 poin, dan itu terjadi tepat sebelum derbyMilan putaran kedua. 2 April, derby antara Milan dan Inter berlangsung di San Siro, berakhir dengan kemenangan Milan 3-0, berkat 2 gol Pato dan 1 gol Cassano. Pada 7 Mei 2011, Milan meraih hasil imbang 0-0 dengan A.S. Roma, 1 poin tambahan hasil seri membuat poin Milan menjadi 78 poin, tak terkejar peringkat 2 Inter karena kalah head-to-head, dan membuat Milan meraih gelar juara Serie A atau scudetto yang ke-18[10]. Pada 6 Agustus 2011, Milan bertemu kembali dengan Inter dalam rangka pertandingan Piala Super Italia, Milan sebagai juara Serie A bertemu Inter sebagai juara Piala Italia. Milan memenangi pertandingan tersebut 2-1 melalui gol Ibrahimovic dan Boateng, sementara gol Inter dicetak oleh Wesley Sneijder, membuat Milan unggul 1 Piala Super (6) dari Inter (5)SKUAD SAAT INI Hingga 6 September 2011, sesuai dengan website resmi[12] Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
[sunting]Sedang dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional pemain sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat saja mempunyai lebih dari satu kewarganegaraan.
No. Pos. Nama
GK Ferdinando Coppola (di Torino sampai 30 Juni 2012)[14]
GK Antonio Donnarumma (di Gubbio sampai 30 Juni 2012)[15]
GK Filippo Perucchini (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[16]
GK Michal Miskiewicz (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)
DF Marcus Diniz (di Como sampai 30 Juni 2012)
DF Massimo Oddo (di Lecce sampai 30 Juni 2012)
DF Dídac Vilà (di Espanyol sampai 30 Juni 2012)[17]
DF Michelangelo Albertazzi (di Getafe sampai 30 Juni 2012)[18]
DF Andrea De Vito (di Cittadella sampai 30 Juni 2012)[19]
DF Cristian Daminuţă (di FC Tiraspol sampai 30 Juni 2012)[20]
MF Giovanni Scampini (di Poggibonsi sampai 30 Juni 2012)[21]
MF Rodney Strasser (di Lecce sampai 30 Juni 2012)[22]
No. Pos. Nama
MF Attila Filkor (di Livorno sampai 30 Juni 2012)[23]
MF Gianmarco Conti (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[24]
MF Luca Santonocito (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[25]
MF Mitja Novinič (di Virtus Lanciano sampai 30 Juni 2012)[26]
FW Davide Di Gennaro (di Modena sampai 30 Juni 2012)[27]
FW Nnamdi Oduamadi (di Torino sampai 30 Juni 2012)[28]
FW Andrea Schenetti (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[29]
FW Pierre Aubameyang (di Saint-Étienne sampai 30 Juni 2012)[30]
FW Dominic Adiyiah (di Karşıyaka sampai 30 Juni 2012)[31]
FW Marco Gaeta (di Renate sampai 30 Juni 2012)[32]
FW Alberto Paloschi (di Chievo sampai 30 Juni 2012)
FW Gianmarco Zigoni (di Avellino sampai 30 Juni 2012)
[sunting]Staf
Menurut website resmi :- Per 6 September 2011.[33]
Jabatan Nama
Pelatih utama Massimiliano Allegri
Asisten pelatih Mauro Tassotti
Pelatih kiper Valerio Fiori
Manajer pelatih kiper Marco Landucci
Asisten teknik Andrea Maldera
Pelatih kebugaran Agostino Tibaudi
Simone Folletti
Fabio Allevi
Bruno Dominici
Sergio Mascheroni
Andrea Primitivi
Direktur medis Rodolfo Tavana
Dokter klub Stefano Mazzoni
Armando Gozzini
Manajer pelatih atletik Daniele Tognaccini
Kiropraktor Kristian Baekkel
Fisioterapis Dario Lorenzo Fort
Stefano Grani
Roberto Morosi
Marco Paesanti
Ahli pemijatan Endo Tomoroni
Roberto Boerci
Hall of fame
No. | Pos. | Nama | |
---|---|---|---|
GK | Ferdinando Coppola (di Torino sampai 30 Juni 2012)[14] | ||
GK | Antonio Donnarumma (di Gubbio sampai 30 Juni 2012)[15] | ||
GK | Filippo Perucchini (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[16] | ||
GK | Michal Miskiewicz (di Südtirol sampai 30 Juni 2012) | ||
DF | Marcus Diniz (di Como sampai 30 Juni 2012) | ||
DF | Massimo Oddo (di Lecce sampai 30 Juni 2012) | ||
DF | Dídac Vilà (di Espanyol sampai 30 Juni 2012)[17] | ||
DF | Michelangelo Albertazzi (di Getafe sampai 30 Juni 2012)[18] | ||
DF | Andrea De Vito (di Cittadella sampai 30 Juni 2012)[19] | ||
DF | Cristian Daminuţă (di FC Tiraspol sampai 30 Juni 2012)[20] | ||
MF | Giovanni Scampini (di Poggibonsi sampai 30 Juni 2012)[21] | ||
MF | Rodney Strasser (di Lecce sampai 30 Juni 2012)[22] |
No. | Pos. | Nama | |
---|---|---|---|
MF | Attila Filkor (di Livorno sampai 30 Juni 2012)[23] | ||
MF | Gianmarco Conti (di Lecco sampai 30 Juni 2012)[24] | ||
MF | Luca Santonocito (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[25] | ||
MF | Mitja Novinič (di Virtus Lanciano sampai 30 Juni 2012)[26] | ||
FW | Davide Di Gennaro (di Modena sampai 30 Juni 2012)[27] | ||
FW | Nnamdi Oduamadi (di Torino sampai 30 Juni 2012)[28] | ||
FW | Andrea Schenetti (di Südtirol sampai 30 Juni 2012)[29] | ||
FW | Pierre Aubameyang (di Saint-Étienne sampai 30 Juni 2012)[30] | ||
FW | Dominic Adiyiah (di Karşıyaka sampai 30 Juni 2012)[31] | ||
FW | Marco Gaeta (di Renate sampai 30 Juni 2012)[32] | ||
FW | Alberto Paloschi (di Chievo sampai 30 Juni 2012) | ||
FW | Gianmarco Zigoni (di Avellino sampai 30 Juni 2012) |
Pemain legenda
Starting XI Liga Champions 1989. |
|
|
Nomor yang dipensiunkan / diabadikan
No. | Nama pemain | Posisi | Karier di Milan | Catatan |
---|---|---|---|---|
3 | Paolo Maldini | Bek tengah | 1985–2009 | Diaktifkan kembali untuk salah satu dari anak Paolo, Christian Maldini dan Daniel Maldini, bila sudah masuk tim inti Milan.[34] |
6 | Franco Baresi | Sweeper | 1977–1997 |
Pelatih terkenal
- Herbert Kilpin
- Salah satu pendiri AC Milan sekaligus pelatih pertama Milan.
- Carlo Ancelotti
- Sumbangsihnya terhadap Milan adalah menyumbang 2 trofi Seri A dan 2 trofi Liga Champions sebagai pemain, serta 2 trofi Liga Champions dan 1 trofi Seri A sebagai pelatih.
- Cesare Maldini
- Sebagai pemain dia menyumbang 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
- Arrigo Sacchi
- Pelatih yang membawa Milan mendapat predikat "The Dream Team", memenangkan 1 trofi Seri A, dan 2 trofi Liga Champions berturut-turut.
- Fabio Capello
- Suksesor dari Sacchi, di tangannya, Milan menjadi semakin gemilang. Menyumbangkan 4 trofi Seri A dan 1 trofi Liga Champions.
- Nereo Rocco
- Vittorio Pozzo
- Pelatih legendaris Italia, meski di masanya Milan tidak terlalu bersinar, Ia membuktikan diri bahwa dirinya adalah pelatih jenius dengan menemukan formasi Metodo (2-3-2-3), formasi yang menyeimbangkan antara serangan dan pertahanan.
- Nils Liedholm
- Melatih Milan selama 3 generasi (1963-1966, 1977-1979, dan 1984-1987), Liedholm menyumbangkan 4 trofi Seri A.
- Leonardo de Araújo
- Pelatih Milan pertama yang berasal dari Brazil.
Pemain yang memenangi Piala Dunia saat bermain di Milan
Pemain yang memenangi Kejuaraan di benua asalnya saat bermain di Milan
Eropa
Amerika Latin
Pemain yang memenangi Piala Konfederasi saat bermain di Milan
- Leonardo (Arab Saudi 1997)
- Dida (Jerman 2005)
- Kaká (Jerman 2005, Afrika Selatan 2009)
- Alexandre Pato (Afrika Selatan 2009)
Peraih Ballon d'Or
- Gianni Rivera - 1969
- Ruud Gullit - 1987
- Marco Van Basten - 1988, 1989, 1992
- George Weah - 1995
- Andriy Shevchenko - 2004
- Kaká - 2007
Pemasok Kostum dan Sponsor
Periode | Pemasok kostum | Sponsor |
---|---|---|
1899-1978 | tidak ada | tidak ada |
1978-1979 | Adidas | |
1979-1980 | Adidas-Linea Milan | |
1980-1981 | Linea Milan | |
1981-1982 | Pooh Jeans | |
1982-1984 | NR | Hitachi, Olio Cuore |
1984-1985 | Rolly Go | Retequattro |
1985-1986 | Gianni Rivera | Fotorex U-Bix |
1986-1987 | Kappa | |
1987-1988 | Mediolanum | |
1988-1990 | ||
1990-1991 | Adidas | |
1991-1992 | ||
1992-1993 | Motta | |
1993-1994 | Lotto | |
1995-1996 | Opel | |
1996-1997 | ||
1997-1998 | ||
1998-1999 | Adidas | |
1999-2000 | ||
2000-2001 | ||
2001-2002 | ||
2002-2003 | ||
2003-2004 | Opel Meriva | |
2004-2005 | Opel | |
2005-2006 | Opel Zafira | |
2006-2007 | Bwin.com | |
2007-2008 | ||
2008-2009 | ||
2009-2010 | ||
2010-2011 | Fly Emirates |
Prestasi
Bila dihitung berdasarkan total banyaknya gelar, maka Milan adalah salah satu klub tersukses di Italia, dengan total raihan gelar juara lebih dari 29 tropi dan menjadi terbanyak kedua setelah Juventus (40 tropi domestik)[38]. Milan juga menjadi salah satu klub tersukses di dunia bersama Boca Juniors[39], dengan rekor 14 trofi Eropa dan 4 trofi dunia. Milan juga mengenakan bintang tanda bahwa mereka memenangi lebih dari 10 gelar Seri A. Ditambah lagi, Milan juga memakai Lambang Penghargaan UEFA di seragam mereka karena memenangi lebih dari lima gelar Liga Champions.[40]Kejuaraan Nasional
- Juara (17): 1901; 1906; 1907; 1950-51; 1954-55; 1956-57; 1958-59; 1961-62; 1967-68; 1978-79; 1987-88; 1991-92; 1992-93; 1993-94; 1995-96; 1998-99; 2003-2004
- Runner-up (14): 1902; 1947-48; 1949-50; 1951-52, 1955-56, 1960-61; 1964-65; 1968-69; 1970-71; 1971-72; 1972-1973; 1989-90; 1990-91; 2004-05;2010-2011
- Juara (2): 1980–81; 1982–83
- Juara (5): 1966–67; 1971–72; 1972–73; 1976–77; 2002-03
- Runner-up (7): 1941–42; 1967–68; 1970–71; 1974–75; 1984–85; 1989-90; 1997-98
- Juara (5): 1988; 1992; 1993; 1994; 2004
- Runner-up (3): 1996; 1999; 2003
Kejuaraan Eropa
- Juara (7): 1962-63; 1968-69; 1988-89; 1989-90; 1993-94; 2002-03; 2006-07
- Runner-up (4): 1957-58; 1992-93; 1994-95; 2004-05
- Juara (5): 1989; 1990; 1994; 2003; 2007
- Runner-up (2): 1973; 1993
- Juara (2): 1967–68; 1972–73
- Runner-up (1): 1973–74
Kejuaraan Dunia
- Juara (4):1969; 1989; 1990; 2007
- Runner-up (4): 1963; 1993; 1994; 2003
Kejuaraan lainnya
- Piala Latin (Piala yang paling penting bagi klub-klub Eropa pada tahun 40-an dan 50-an. Diselenggarakan sejak 1949 hingga 1957 antara juara-juara Perancis, Italia, Portugal dan Spanyol. Kejuaraan ini menghilang setelah dimulainya Piala Champions.):
- Juara (3): 1951; 1956
- Runner-up (1): 1953
- Juara (1): 1981-82
- Juara (1): 2009
- Juara (2): 1988, 1990
- Runner-up (1): 1999
- Juara (11): 1992, 1993, 1994, 1996, 1997, 2002, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009
AC Milan tahun ke tahun
Daftar pelatih AC Milan
Berikut ini adalah daftar pelatih Milan sepanjang sejarah.[41]
|
|
Daftar presiden AC Milan
Milan memiliki bayak presiden sejak didirikan, beberapa dari mereka juga adalah pemilik klub dan presiden yang diistimewakan. Inilah daftar lengkapnya.[42]
|
|
Daftar kapten AC Milan
|
|
Warna dan lambang Milan
Warna seragam kebanggaan Milan adalah merah-hitam,atau dalam bahasa Italia: Rossoneri[44], namun anehnya, di ajang final suatu kompetisi yang tidak memakai format kandang-tandang (contoh:Liga Champions) , Milan selalu memakai warna seragam putih. Tradisi ini dipercaya membawa keberuntungan untuk Milan. Dengan enam kali menang dari delapan laga final Liga Champions berseragam putih (hanya kalah melawan Ajax pada 1995 dan Liverpool pada 2005) membuat tradisi ini semakin kukuh dipertahankan. Selain kedua seragam Milan (merah-hitam dan putih), Milan memiliki seragam ketiga (third kit) berwarna hitam dengan sentuhan garis merah di beberapa bagian. Namun, seragam ketiga ini sangat jarang digunakan.Untuk "beberapa tahun" belakangan, lambang Milan memakai sentuhan bendera Milan (flag of Milan), yaitu lambang yang terlihat seperti lambang salib berwarna merah pada lambang Milan, yang aslinya adalah bendera dari Saint Ambrose.[45] Panggilan Milan yang lainnya, Il Diavolo Rosso (setan merah) berasal dari lambang bintang yang dikenakan Milan di atas lambang klubnya[45]. Bintang tersebut dikenakan Milan pada 1979 karena Milan sudah memenangkan lebih dari sepuluh gelar lokal (scudetto Seri A). Saat ini, lambang klub Milan adalah untuk dipersembahkan kepada bendera Comune di Milano, dengan singkatan ACM di atas dan tahun berdirinya 1899 di bawah.[45]
Rekor statistik Milan
Paolo Maldini sampai sekarang mencetak rekor untuk total penampilan di Seri A untuk Milan dengan total ± 1000 penampilan, dan 600 diantaranya diperoleh dari Seri A (14 Mei 2007, tidak termasuk pertandingan playoff). Selanjutnya ia dikenal sebagai pemain paling sering tampil di Seri A sepanjang masa.[46]Topskor Milan sepanjang sejarah dipegang oleh Gunnar Nordahl, yang mencetak 254 gol dalam 268 permainan.[47] Andriy Shevchenko berada di urutan kedua dengan 243 gol dalam 298 permainan, dan pencetak gol tertinggi di skuad Milan saat ini adalah Filippo Inzaghi, dengan 101 gol dalam 220 permainan.
Milan memiliki rekor yang unik namun impresif, yaitu saat mengikuti musim 1991/1992. Milan tidak pernah kalah dalam musim tersebut. Totalnya, Milan tidak pernah kalah dalam 58 pertandingan, dimulai dengan seri 0-0 melawan Parma saat 26 Mei 1991 dan secara ironis diakhiri dengan kekalahan kandang 1-0 dengan Parma juga, 21 Maret 1993. Rekor tidak terkalahkan ini merupakan rekor terpanjang ketiga di sepak bola Eropa, di bawah Steaua Bucharest dengan 104 pertandingan tanpa kekalahan dan Celtic dengan 68 pertandingan tanpa kekalahan.[48][49]
Pada 2007, Milan bersama dengan Boca Juniors dari Argentina menyandang gelar klub dengan gelar internasional terbanyak versi FIFA.[50] Kerena status ini, Milan sempat merajai peringkat klub sepak bola terhebat dunia pada kisaran 2007.
Komponen penting Milan
Stadion
Stadion tim saat ini adalah Stadion Giuseppe Meazza yang berkapasitas 85.000 orang. Stadion ini juga dikenal dengan nama San Siro, karena berada di distrik San Siro. Stadion ini digunakan bersama dengan Internazionale, klub lain di Milan. Stadion ini dipakai ketika Seri A melaksanakan partai antara klub kota Milan, Derby della Madonnina (Ibu segala derby). Nama ini diberikan untuk penghormatan kepada patung bunda Maria yang berada di Milan (sering disebut Madonnina atau ibu), serta karena rivalitas keduanya yang sangat sengit karena keduanya sama-sama tim jajaran atas terhebat di Italia, atmosfer pertandingannya melebihi pertandigan derby manapun. Suporter AC Milan menggunakan "San Siro" untuk menyebut stadion itu karena dulunya Giuseppe Meazza, merupakan seorang pemain bintang bagi Inter (meski dia pernah membela Milan selama satu musim). Tetapi, di masa mendatang, ada wacana untuk memindahkan homebase Milan ke stadion baru, seperti yang diungkapkan wakil presiden Adriano Galliani pada tahun 2006.[51]Basis pendukung
Secara sejarah, AC Milan (dipanggil dengan "Milan" saja di Italia) didukung oleh kaum pekerja dan kelas buruh di Milan yang umumnya merupakan para pendatang dari daerah Italia selatan (atas dasar itulah julukan "Casciavit" / obeng diberikan untuk Milan)[52], sementara Inter lebih didukung orang-orang kaya.[52] Meskipun begitu, pada beberapa tahun terakhir, basis pendukung telah banyak berubah. Milan kini dimiliki oleh raja media dan Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, sementara Inter dimiliki pebisnis garis tengah-kiri, Massimo Moratti.Basis pendukung Milan yang disebut Milanisti mayoritas berhaluan politik sayap kiri, berseberangan dengan Inter yang didominasi oleh pendukung yang secara tradisional berhaluan sayap kanan. Grup pendukung (ultras) yang terkenal dari Milan adalah Fossa Dei Leoni[53] yang beraliran ekstrim kiri, dan Brigate Rossonere[53] yang beraliran ekstrim kanan. Menyusul keributan dengan suporter Inter pada derby musim kompetisi 2005/2006, Fossa Dei Leoni membubarkan diri secara organisasi. Meskipun begitu, massa mereka masih setia mendukung Milan di tribun khusus bagian selatan stadion San Siro bersama kelompok lain, dengan sebutan Curva Sud.[53].
Basis pendukung di Indonesia
Pada 16 Maret 2003, sebuah komunitas khusus pendukung Milan di Indonesia terbentuk. Komunitas itu bernama "Milanisti Indonesia". Komunitas ini berawal dari milis oleh sesama pendukung dan akhirnya berlanjut sampai membentuk suatu organisasi. Saat ini Milanisti Indonesia sudah memiliki basis-basis di kota besar di Indonesia selain Jakarta. Diantaranya adalah Krakatau (Banten), Sidoarjo, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Bogor,Purwakarta, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Makasar, Palu, Lampung, Jambi dan Semarang. Saat ini, pemimpin sekaligus presiden dari Milanisti Indonesia adalah Hendra gugun.Nama
Tahun | Nama | Catatan |
---|---|---|
1899 - 1919 | Milan C.F.C (Milan Cricket and Football Club) | |
1919 - 1938 | Milan F.C (Milan Football Club) | |
1938 - 1945 | A.C. Milano (Associazione Calcio Milano) | "Milano" adalah ejaan untuk Milan dalam Italia |
1938 - | A.C. Milan (Associazione Calcio Milan) | "Milan" adalah ejaan dalam Inggris, untuk menghormati Alfred Edwards |
Himne Milan
AC Milan juga mempunyai himne yang biasa dinyanyikan pendukungnya saat Milan bertanding, berjudul "Inno Milan!",diciptakan oleh Tony Renis, pembuat lagu asal Italia. Lirik lagu itu adalah:Milan milan solo con te Milan milan sempre per te Camminiamo noi accanto ai nostri eroi Sopra un campo verde sotto un cielo blu Conquistate voi una stella in piã A brillar per noi E insieme cantiamo Milan milan solo con te Milan milan sempre per te Oh... Una grande squadra Sempre in festa ol㨠Oh... E insieme cantiamo Milan milan solo con te Milan milan sempre per te Con il milan nel cuore Nel profondo dell'anima Un vero amico sei E insieme cantiamo Milan milan solo con te Milan milan sempre con te Oh... | Milan milan hanya dengan Anda Milan milan selalu untuk Anda Kami berjalan di samping pahlawan kita Di lapangan hijau, di bawah langit biru Anda memenangkan bintang utama Bersinar untuk kita Dan bersama-sama kami menyanyi Milan milan hanya dengan Anda Milan milan selalu untuk Anda Oh... Sebuah tim besar Juga dalam perayaan Oh... Dan bersama-sama kami menyanyi Milan milan hanya dengan Anda Milan milan selalu untuk Anda Dengan AC Milan di hati Di kedalaman jiwa Seorang sahabat sejati Anda Dan bersama-sama kami menyanyi Milan milan hanya dengan Anda Milan milan selalu bersama Anda Oh... |
Tim rival
Sebagai tim tradisional dalam kompetisi Italia dan Eropa, Milan memiliki berbagai rival/pesaing, diantaranya adalah:Di Italia
Lambang | Nama |
---|---|
Internazionale | |
Juventus F.C. | |
A.S. Roma | |
Genoa C.F.C. | |
ACF Fiorentina | |
Atalanta B.C. | |
S.S.C. Napoli | |
U.C. Sampdoria |
Di Eropa
Lambang | Nama | Negara |
---|---|---|
Manchester United F.C. | Inggris | |
Liverpool F.C. | Inggris | |
Arsenal F.C. | Inggris | |
FC Barcelona | Spanyol | |
Real Madrid C.F. | Spanyol | |
Ajax Amsterdam | Belanda |
Di luar Eropa
Selain dari Italia dan Eropa, Milan juga memiliki pesaing di tingkat dunia, meski tidak sebanyak di Italia atau Eropa:Lambang | Nama | Negara |
---|---|---|
São Paulo F.C. | Brasil | |
Boca Juniors | Argentina |
Serba-serbi AC Milan di bidang keuangan
Berdasarkan Deloitte Football Money League yang diterbitkan oleh konsultan Deloitte, di musim 2005/2006, Milan ada di peringkat kelima klub sepak bola dengan pendapatan terringgi di dunia dengan jumlah estimasi pendapatannya 233.7 juta Euro.[54] Saat ini, Milan menempati peringkat keenam dalam daftar Klub Sepakbola Terkaya Di Dunia oleh majalah Forbes, membuat Milan klub sepak bola Italia terkaya.[55]Perusahaan judi online Austria, bwin.com adalah sponsor Milan yang terpampang di kaus musim lalu, dengan kontrak empat tahun dimulai dari musim 2006/2007.[56] Sebelum bwin.com, sponsor Milan adalah Opel, perusahaan mobil asal Jerman. Opel mensponsori Milan selama 12 tahun, dan terpampang selama itu juga dengan logonya, namun, pada musim 2003/2004 dan 2005/2006 nama sponsor Opel di seragam Milan berubah, menjadi Meriva (2003/2004) dan Zafira (2005/2006), dua mobil produk mereka.
Seragam dan perlengkpan olahraga Milan saat ini disuplai dari perusahaan manufaktur olahraga Jerman, Adidas, yang kontraknya berakhir pada musim 2017/2018.[57] Kontrak ini membuat Adidas adalah manufaktur resmi semua seragam dan perlengkapan replika Milan. Sebelum Adidas, perusahaan olahraga Italia Lotto adalah manufaktur resmi seragam dan perlengkapan Milan. Tanggal 14 Januari 2008, Milan dan Adidas memperbaharui kontrak kerjasama sampai 30 Juni 2018. Berdasarkan kontrak, Adidas bertanggungjawab terhadap tiga franchise Milan: sponsor terhadap seragam, merchandise Milan, dan distribusi semua produk non-sepak bola Milan.[58]
Superleague Formula
Milan juga mensponsori "AC Milan Superleague Formula"[59] dalam ajang balap mobil Superleague Formula (ajang balap mobil formula yang diponsori klub sepak bola, dan balapan sesuai nama klub yang mensponsorinya). Robert Doornbos yang balapan untuk Minardi dan Red Bull Racing di kejuaraan dunia Formula One, akan membalap untuk Milan.[60]. Doornbos memenangkan balapan pertamanya untuk tim di Superleague Formula Nürburgring 2008. Doornbos digantikan oleh juara GP2 series, Giorgio Pantano.[61] Penggantian ini menyebabkan Milan adalah peserta pertama yang memakai lebih dari satu pembalap. Di balapan pertama Giorgio, tim AC Milan mengalami masalah pada gearbox - saat pertandingan kualifikasi - yang menyebabkan ia terdampar di grid ke-16 saat balapan pertama. AC Milan memenangkan balapan kedua dari pembukaan musim 2009. Pada musim 2010, Milan menggunakan jasa Yelmer Buurman sebagai pengendara mobil Superleague Formula.[62]Galeri
- Skuad Milan di final Liga Champions 2007
- Ruang ganti pemain Milan di San Siro
-